Wednesday, October 5, 2022

Koneksi Antar Materi - Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik


Nama                  :Suprapto
CGP Angkatan    : 5


Coaching dalam konteks pendidikan merupakan salah satu bentuk kegiatan “menuntun” belajar siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kekuatan kodrat yang dimiliki masing-masing siswa. Guru yang menjadi “pamong” harus mampu memberikan tuntunan kepada siswa melalui beragam pertanyaan yang reflektif yang mampu menggali potensi yang dimiliki oleh siswa. 

Koneksi materi modul ini dengan modul-modul yang ada sebelumnya adalah:

2.1 Modul Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran diferensiasi yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengakomodir pemenuhan kebutuhan belajar siswa di kelas pada setiap individu. Kegiatan memetakan kebutuhan belajar siswa perlu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa yang meliputi tiga aspek yaitu aspek kesiapan, minat dan profil murid. Ketiga aspek dari kebutuhan belajar siswa dapat diidentifikasi salah satunya melalui pembicaraan coaching yang dilakukan antara guru dan siswa. Melalui proses coaching ini diharapkan tujuan pembelajaran diferensiasi dapat tercapai secara optimal. Sejatinya pembelajaran berdiferensiasi berakar pada usaha pemenuhan kebutuhan belajar murid dan guru merespon kebutuhan belajar murid tersebut, salah satunya melalui percakapan coaching.

2.2 Modul Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif yang melibatkan seluruh komunitas sekolah. Melalui proses kolaboratif memungkinkan anak dan orang dewasa memdapat dan mengimplementasikan di sekolah terkait pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial emosional. Adapun tujuan dari Pembelajaran Sosial Emosioanal antara lain memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran Sosial Emosional berbasis kesadaran penuh bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan komunitas sekolah atau yang disebut sebagai well-being. Adapun Kompetensi Sosial Emosional (KSE) antara lain kesadaran diri (pengenalan emosi), pengelolaan diri (pengenalan emosi dan fokus), kesadaran diri (empati), keterampilan sosial (resiliensi) dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Kompetensi Sosial Emosional (KSE) dapat digali dengan menggunakan percakapan coaching. Melalui proses coaching maka kompetensi sosial emosional dapat lebih berkembang. 


A. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

Setelah mempelajari modul ini tentang Coaching untuk Supervisi Akademik perlu bagi saya melakukan refleksi terhadap apa yang saya pelajari dan apa yang saya implementasikan agar saya dapat melakukan perbaikan-perbaikan dari hasl evaluasi yang saya lakukan. Berikut poin-poin penting dalam refleksi saya, antara lain adalah:

1. Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh pada paket modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik. Coaching ini memberikan pengalaman yang berbeda terhadap pengembangan kompetensi lainnya. Supervisi akademik biasanya dilakukan oleh kepala sekolah untuk mensupervisi guru-guru di sekolah ketika melaksanakan pembelajaran. Namun, supervise yang dilakukan sebagain hanya untuk tuntutan kewajiban dan belum menyentuh akar permasalahan yang dihadapi oleh guru.Oleh karena itu perlu adanya Coaching untuk supervise akademik yang berfungsi untuk menggalai potensi yang ada pada guru serta memberikkan solusi atas permasalahan yang terjadi.

2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar adalah saya merasa senang dan termotivasi dalam mempelajari dan mengemplementasikan materi ini. Menurut saya materi ini sangat penting dalam membekali saya ketika menjumpai permasalahan yang dapat diselesaikan dengan cara Coaching. Ketika saya mengimplementasikan di kelas bersama anak-anak terlihat anak semangat dan antusias dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Hal tersebut membuat saya ingin selalu melakukan perubahan sebagai pemimpin pembelajaran di kelas.

3. Yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan diri saya dalam proses belajar adalah telah melakukan praktik baik bersama dengan CGP lainnya terkait dengan percakapan Coaching. Praktik baik ini dilakukan saling bergantian saling berbagi pera antara Pengamat, Coach dan Coachee. Dari hasil praktik baik tersebut, saya melakukan refleksi bersama-sama dengan CGP lainnya untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depan.

4. Yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan saya dalam proses belajar adalah pengembangan kompetensi dan prinsip-prinsip Coaching. Pengembangan kompetensi coaching meliputi presence (hadir sepenuh hati), mendegarkan aktif dan memberikan pertanyaan berbobot. Prinsip-prinsip Coaching meliputi kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi. Hal tersebut perlu terus dikembangkan agar dapat melaksanakan percakapan Coaching dengan lebih baik lagi kedepannya.

5. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi adalah ketika meningkatnya kompetensi diri dengan melakukan beragam praktik baik maka berpengaruh terhadap kematangan diri. Kompetensi terkait dengan perkembangan kemampuan atau potensi diri sedangkan kematangan diri terkait dengan sikap emosi yang dimiliki oleh seseorang. Semakin bertambah kompetensi yang kita miliki maka diharapkan emosi kita akan lebih matang dan kita lebih dapat mengendalikan emosinya.


B. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP

Dari refleksi yang saya lakukan, saya mencoba menjelaskan hasil analisis terkait topik dengan indikator sebagai berikut:

1. Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh. Bahwa konsep materi terkait dengan modul ini yaitu Coaching mempunyai peran yang vital untuk menggali potensi yang dimiliki orang lain (baik siswa maupun rekan sejawat di sekolah). Melalui percakapan Coaching juga menghasilkan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, materi ini memunculkan ide atau gagasan bahkan dapat menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis terkait dengan materi dan mengulasnya lebih mendalam lagi. 

2. Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru. Bahwa materi pada modul ini perlu untuk dikembangkan lebih jauh sehingga memunculkan pengetahuan baru. Materi yang didapat juga perlu untuk diimplementasikan di kelas atau di sekolah sehingga dapat meningkatkan konpetensi yang kita miliki.

3. Tantangan yang saya hadapi adalah rekan-rekan guru yang belum terbiasa dengan percakapan Coaching berakibat susahnya melaksanakan percakapan Coaching dengan alur TIRTA sehingga sulit mengidentifikasi masalah yang ada.  Dalam Coaching sendiri pada prinsipnya tidak harus fokus pada masalah yang berat, tapi dapat juga pada masalah yang ringan dan terjadi di sekitar kita

4. Alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi adalah berbagi praktik baik dan pengalaman terhadap rekan sejawat. Melakukan percakapan coaching yang kita mulai dari kita dan komunitas kemudian berimbas pada komunitas-komunitas lainnya.

C. Membuat keterhubungan
Refleksi pembelajarannya penting dilakukan untuk memotret kelemahan dan kelebihan yang saya miliki sehingga  kita dapat memperbaiki  ke depannya. Pengalaman masa lalu, bahwa saya belum pernah menyelesaikan masalah dengan melakukan pembicaraan Coaching dengan alur TIRTA. Penerapan di masa mendatang adalah mengimplementasikan materi pembelajaran pada modul ini dan berbagi praktik baik dengan teman sejawat di sekolah. Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dan pembelajaran sosial emosional (PSE). Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan tindaklanjut. 

 Semoga Bermanfaat & Salam Bahagia

 

No comments:

Post a Comment

Rangkuman Koneksi Antar Materi - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Nama  : Suprapto CGP     : ...