1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 - Forum Berbagi Aksi Nyata
Nama CGP : Suprapto
Angkatan : 5
Tujuan
Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menyampaikan pembelajaran dari penerapan konsep inti dari modul
budaya positif serta pemahaman mereka mengenai konsep-konsep inti dalam modul
Budaya Positif.
Beragam cara dapat dilakukan untuk menumbuhkembangkan karakter Profil
Pelajar Pancasila kepada murid diantaranya melalui membangun budaya positif
yang berorientasi kepada murid, membangun keyakinan atau visi sekolah yang
dapat mengembangkan budaya positif murid.
Ki Hadjar Dewantara mengumpamakan sekolah sebagai sebuah ladang tempat persemaian bibit, agar bibit bisa perkembang secara maksimal maka petani dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara bibit tanaman, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup bibit tanaman dan lain sebagainya.
Berdasarkan filosofi di atas, bahwa sekolah sebagai tempat untuk menumbuhkembangkan
karakter anak. Apabila selalu dijaga, dirawat, maka anak akan tumbuh menjadi
generasi yang memiliki karakter yang unggul.Guru harus mengusahakan sekolah menjadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal
yang tidak baik. Dengan demikian, karakter murid tumbuh dengan baik sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila.
Budaya positif perlu terus ditumbuhkembangkan oleh seluruh warga sekolah agar
tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan dan mengembangkan karakter Profil
Pelajar Pancasila.
Budaya positif yang di
lakukan di sekolah antara lain budaya salam, menjaga kelestarian lingkungan,
menaati kesepakatan kelas dan lain-lain.
Dalam mewujudkan budaya
positif perlu adanya disiplin positif. Oleh karena itu, kita akan belajar tentang perubahan
paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan
dasar, posisi kontrol restitusi serta keyakinan kelas dan segitiga restitusi.
a. Perubahan paradigma
belajar
Melakukan perubahan yang
baik adalah dimulai dari diri sendiri. Guru harus menjadi teladan bagi muridnya
di sekolah.
Belajar untuk
mempertahankan prinsip yang kita miliki, walaupun penuh dengan godaan. Kalau
kita memegang teguh apa yang menjadi keyakinan kita akan tetap dipertahankan.
Demikian juga budaya positif akan bisa dilakukan jika seorang guru bisa
konsisten memberikan contoh positif kepada murid dan lingkungan sekolah.
b. Disiplin positif
Seseorang yang mempunyai
karakter disiplin diri, artinya ia akan bertanggung jawab sepenuh hati atas apa
yang ia lakukan dengan mendasarkan
tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan universal.
Disiplin positif yang
dimiliki seseorang sangat berpengaruh terhadap motivasi internal seseorang
tersebut, baik dalam berprilaku maupun bersikap sesuai dengan nilai-nilai
kebajikan universal.
Tugas seorang pendidik
adalah memberikan bimbingan kepada murid untuk mempunyai kesadaran disiplin
diri yang berasal dari dirinya. Murid yang melakukan disiplin positif tidak
terlepas dari motivasi yang ingin dicapai oleh murid itu sendiri.
c. Motivasi perilaku
manusia
Motivasi yang terus
ditumbuhkembangkan kepada murid adalah motivasi intrinsik karena memiliki
dampak jangka panjang. Selain itu motivasi tersebut tidak akan terpengaruh pada
adanya hukuman atau hadiah. Murid akan berprilaku baik dan sesuai dengan
nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang selalu menjunjung
tinggi nilai-nilai yang mereka hargai.
d. Kebutuhan dasar
Terdapat kebutuhan dasar
manusia yang harus terpenuhi, antara lain bertahan hidup, kasih sayang dan rasa
diterima, penguasaan, kebebasan, kesenangan. Semua apa yang dilakukan manusia,
baik baik atau buruk pada dasarnya mempunyai tujuan. Oleh karena itu, ketika
kita sebagai pendidik menghadapi masalah dengan anak, maka perlu kita
identifikasi masalahnya terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan dasar yang
mungkin belum terpenuhi oleh anak tersebut. Sehingga, kita bisa memberikan
solusi yang tepat dengan memberikan kebutuhan dasar yang sesuai dengan anak
tersebut.
e. Posisi kontrol restitusi
Terdapat lima posisi kontrol,
antara lain adalah posisi penghukum, pembuat orang merasa bersalah, teman,
pemantau, manajer. Posisi kontrol yang ideal adalah sebagai manajer karena
menggunakan pendekatan yang lebih humanis dan pendekatan komunikasi. Posisi kontrol
manajer lebih menekankan pada upaya memperbaiki diri dari kesalahan yang telah
ia lakukan.
f. Keyakinan kelas dan
segitiga restitusi
Lingkungan positif dapat
dibangun dari tindakan atau perilaku warganya. Perilaku positif warga kelas akan
menjadi kebiasaan, yang pada akhirnya dapat membentuk budaya positif. Agar
warga kelas memiliki budaya positif maka yang perlu dilakukan adalah membuat
keyakinan atau kesepakatan kelas diantara seluruh warga kelas untuk mendapatkan
nilai-nilai kebajikan yang disepakati bersama.
Segitiga restitusi
terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap menstabilkan identitas, tahap validasi
tindakan yang salah, dan tahap menanyakan keyakinan. Melalui penanganan masalah
terkait anak di sekolah dapat menggunakan segitiga restitusi. Melalui segitiga
restitusi, maka siswa diberikan kesempatan untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang ia hadapi.
Contoh Beberapa Aksi Nyata Budaya Positif di Sekolah
Gambar. Membuat Kesepakatan Kelas Bersama Siswa
Gambar. Berdoa Bersama Sebelum Makan
No comments:
Post a Comment