Nama : Suprapto
CGP : Angkatan 5
Koneksi Antar Materi Modul 2.1
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Koneksi antar materi Modul 2.1
berisikan kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas. Serta bagaimana
pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan
membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Kemudian menjelaskan keterkaitan
antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru
Penggerak.
1) Kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya menggunakan rumus 5W1H atau dalam Bahasa Indonesia menggunakan kata tanya Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Bagaimana untuk memperjelas kesimpulan tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.
Apa pengertian pembelajaran berdiferensiasi pembelajaran berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dan berorientasi pada
murid. Berapa hal yang perlu diperhatikan guru terkait pembelajaran
diferensiasi antara lain adalah kurikulum, merespon kebutuhan belajar siswa,
lingkungan belajar, manejemen kelas, dan penilaian berkelanjutan. Pembelajaran
diferensiasi juga memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreatifitas
sesuai dengan potensi dan kebutuhan belajarnya.
Siapa saja yang terlibat dalam pembelajaran berdiferensiasi?
Yang terlibat dalam pembelajaran diferensiasi adalah siswa
dan guru. Siswa sebagai pusat pembelajaran dan guru memberikan tuntunan ataun
bimbingan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar murid.
Kapan mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi?
Pada saat proses pembelajaran
Dimana pembelajaran diferensiasi dilaksanakan?
Di kelas
Mengapa kita menerapkan pembelajaran berdiferensiasi?
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas tentunyaa
mempunyai tujuan tertentu. Demikian pula dengan implementasi pembelajaran
berdiferensiasi memiliki beragam tujuan, antara lain:
a. Tujuan pembelajaran didefinisikan secara jelas. Sebelum
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, guru harus paham capaian
pembelajaran dan tujuan pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia dapat
membantu murid-murid untuk mencapainya.
b. Pembelajaran berdiferensiasi merespon kebutuhan belajar
murid. Melalui pembelajaran berdiferensiasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
belajar yang dilakukan dengan melakukan identifikasi kebutuhan belajar, yang
menyangkut aspek kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar atau gaya
belajar murid.
c. Lingkungan belajar murid yang mengundang siswa untuk
belajar. Lingkungan belajar merupakan faktor yang penting untuk memotivasi
belajar. Selain lingkungan belajar yang aman dan nyaman untuk belajar,
lingkungan belajar sebaiknya juga didesain menjadi beragam sumber belajar.
d.Pembelajaran diferensiasi menjadikan manajemen belajar
yang efektif. Melalui manajemen berbasis kebutuhan siswa, maka pembelajaran
akan lebih efektif dalam memberikan dan memenuhi kebutuhan siswa. Pembelajaran
lebih terarah karena sudah dipetakan berdasarkan kebutuhan siswa.
e. Pembelajaran berdiferensiasi menerapkan penilaian
berkelanjutan. Pada pembelajaran berdiferensiasi siswa diberikan kebebasan atau
kemerdekaan dalam untuk menentukan sendiri bentuk penilaiannya sesuai dengan
bakat, minat dan potensi siswa. Penilaian dilakukan untuk refleksi perbaikan
selanjutnya.
2. Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi
kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?
Pembelajaran diferensiasi dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan belajar siswa. Oleh karena itu guru harus menggali kebutuhan apa yang
dibutuhkan oleh siswa. Kebutuhan siswa menyangkut 3 aspek, yaitu antara lain:
1. Kesiapan belajar
Kesiapan belajar disebut juga sebagai readiness yaitu
bagaimana kesiapan belajar siswa dalam menerima materi baru. Guru memetakan
kesiapan siswa, mana siswa yang bisa sudah bisa belajar mandiri dan mana siswa
yang masih bergantung pada guru.
2. Minat belajar
Minat belajar adalah kecenderungan belajar siswa. Karena
setiap siswa memiliki beragam karakteristik sehingga minat belajar siswa antara
yang satu dengan yang lain tentunya juga berbeda.
3. Profil belajar
Profil belajar adalah gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
Pendekatan yang di sukai murid pada saat belajar, atau gaya belajar siswa yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, budaya, visual, auditori dan
kinestetik.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi menggunakan tiga stategi
pembelajaran diferensiasi, antara lain:
a. Diferensiasi konten, yaitu terkait sumber belajar yang
digunakan dalam pembelajaran, antara lain buku, video, PPT, info grafis,
artikel Koran dan lain-lain.
b. Diferensiasi proses, yaitu terkait dengan strategi atau
model pembelajaran yang dilakukan di kelas pada saat proses pembelajaran.
c. Diferensiasi produk, yaitu produk penugasan yang
disesuaikan dengan kemamapuan yang dimiiki oleh siswa. Siswa memiliki
kemerdekaan dalam menentukan pilihannya masing-masing.
Pembelajaran berdiferensiasi yang berpusat pada siswa dan
kebutuhan belajar murid akan membantu siswa dalam mencapai hasil belajar siswa
yang optimal. Asesmen yang dilakukan pada pembelajaran berdiferensiasi adalah
bertujuan untuk perbaikan pembelajaran dengan memberikan kemerdekaan siswa
dalam menentukan sendiri bentuk penugasan dalam penilainnya. Pembelajaran
berdiferensiasi juga memberikan penilaian berkelanjutan dalam upaya membantu
siswa mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
3. Menjelaskan keterkaitan antara materi dalam modul ini
dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.
a. Keterkaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan
Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD).
Berdasarkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara
bahwa pembelajaran harus berpihak dan berpusat pada siswa, sehingga dapat
berkembang sesuai dengan kekuatan kodratnya masing-masing baik kodrat alam dan
kodrat zaman.
b. Keterkaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan
Nilai dan Peran Guru Penggerak
Bahwa guru penggerak sebagai agen transformasi pendidikan di
Indonesia harus mampu mengambil peran dalam sebagai pemimpin pembelajaran yang
salah satunya yaitu mengimplementasi pembelajaran berdiferensiasi. Guru harus
mampu berkolaborasi dengan teman sejawat dan orang tua siswa dalam rangka
mendapatkan informasi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang berpihak pada siswa.
c. Keterkaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan
Visi Guru Penggerak
Guru penggerak harus memiiki visi membuat perubahan positif
dalam pembelajaran yang memberikan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa. Melalui strategi pendekatan Inquiry Apresiatif (IA) dengan
menggunakan tahapan BAGJA maka guru akan menemukan peluang, potensi, dan
kekuatan yang dimilikinya untuk mewujudkan Visi tentang murid impiannya. Murid
impian salah satu indikatornya adalah terpenuhinya kebutuhan belajarnya.
d. Keterkaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan
Budaya Positif
Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran harus membawa
perubahan nyata dan membentuk atmosfir lingkungan yang positif, terutama baik
di kelas ataupun di sekolah. Dalam implemetasi pembelajaran berdiferensiasi
guru penggerak harus mampu mendorong dan menjadi teladan perubahan budaya
positif khususnya bagi siswanya di kelas. Lingkungan belajar positif akan
terwujud jika semua komunitas belajar menerapkan budaya positif yang lahir dari
motivasi internal masing-masing.
Semoga Bermanfaat
Salam Bahagia
No comments:
Post a Comment